Rabu, 06 Juli 2011

Agar Karyawan (Tetap) Tenang Bekerja


Bagi banyak manajer dan kalangan pemimpin bisnis, resesi memicu aksi yang nyaris spontan dan sama di mana-mana: ambil langkah bertahan, kurangi karyawan dan pangkas setiap biaya sebisa mungkin. Namun, para pemimpin yang (lebih) cerdas juga melihat bahwa masa sulit seperti sekarang ini selain memaksa untuk menelan pil pahit, juga menawarkan banyak keuntungan. Sumber daya manusia menjadi lebih murah, dan perusahaan bisa mencaplok karyawan bagus dari perusahaan lain, ketika pemain lain melakukan pengurangan.

Masa krisis adalah peluang besar untuk menyambar setiap orang berbakat. Sebab, pemotongan biaya yang tak terkendali serta ketidakpastian membuat karyawan produktif mencari tempat kerja lain. Bagaimana cara mempertahankan agar karyawan-karyawan terbaik yang Anda miliki tetap fokus di tengah makin maraknya PHK? Berikut tips yang diberikan oleh Majalah NewsWeek Indonesia:
1. Libatkan semua orang
Dalam situasi yang diwarnai dengan ketidakpastian, tak ada pihak yang merasa (paling) memiliki kendali besar. Jadikanlah para karyawan sebagai bagian dari solusi. Kalau perlu lakukan survei kecil-kecilan untuk karyawan guna menjaring ide-ide dan masukan.?
2. Tentukan target secara realistis
Tiba-tiba target penjualan tak bisa dipenuhi. Untuk memotivasi karyawan, buat agar target tahun berikutnya bisa dicapai. Tambahkan metrik yang bisa mempengaruhi karyawan, misalnya nilai kepuasan pelanggan.
3. Berdayakan supervisi lini depan
Para CEO perlu melakukan pertemuan akbar dan menjalin komunikasi terus-menerus selama masa sulit. Pastikan setiap manajer dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan sulit dari timnya.
4. Jangan lupakan bintang Anda
Talent terbaik yang Anda miliki bisa dibajak sama mudahnya di masa-masa sulit seperti sekarang. Oleh karenanya, jika memang gaji mereka turun atau tetap, berikan kompensasi pada para pemain bintang dalam tim Anda. Atau, mereka akan angkat kaki.
5. Hindari PHK massal
Jangan lakukan PHK secara merata. Divisi litbang dan penjualan, serta bidang-bidang lain semestinya tidak mengalami pengurangan sebanyak divisi administratif.
(dari berbagai sumber-portalhr)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar